Rangkaian Seri dan Paralel
Hai Guys kali ini aku akan membagikan sedikit ilmu mengenai rangkaian seri dan paralel yang tentunya akan kalian pelajari pada pelajaran Fisika maupun dibangku perkuliahan khusunya anak teknik elektro nih, langsung aja ya kepenjelasannya, silahkan disimak.
Rangkaian listrik tertutup merupakan listrik yang saling berhubungan yang didalamnya terdapat hambatan dan sumber arus listrik (E) sehingga pada rangkaian tersebut mengalir arus listrik.
1.Rangkaian Seri
Rangkaian seri merupakan suatu rangkaian yang disusun secara sejajar. Contohnya baterai yang digunakan dalam senter biasanya disusun secara seri. Rangkaian ini memiliki sifat khusus yaitu kuat arus disepanjang rangkaian adalah sama artinya jika beberapa beban disusun secara seri maka nilai arus yang diterima setiap beban adalah sama. Kemudian untuk menghitung beda potensial (V) dari rangkaian seri digunakan rumus berikut:
V = I x R
Keterangan:
V = Beda potensial (V)
I = Arus Listrik (A)
R = Hambatan (Ohm)
2. Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel merupakan suatu rangkaian listrik dimana semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Rangkaian paralel memiliki sifat yang khas yaitu beda potensial (V) pada setiap beban adalah sama artinya jika beberapa beban disusun secara paralel maka nilai beda potensial (V) yang diterima setiap beban adalah sama. Jika rangkaian seri berlaku sebagai pembagi tegangan maka rangkaian paralel berlaku sembagai pembagi arus. Hal ini sesuai dengan hukum Kirchoff bahwa arus total pada rangkaian akan dibagi-bagi ke masing-masing cabang. Ada pun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
I = V/R
Keterangan:
V = Beda potensial (V)
I = Arus Listrik (A)
R = Hambatan (Ohm)
Berikut saya akan memberikan contoh soal mengenai rangkaian seri dan paralel lewat praktikum yang saya lakukan menggunakan aplikasi proteus.
Suatu rangkaian memiliki nilai R1= 1 KOhm, R2=4 KOhm, R3= 10 KOhm, dan Vin= 5V. Susunlah R1, R2, dan R3 secara seri dan juga paralel kemudian tentukan nilai arus dan nilai beda potensial (V) setiap komponen!
Penyelesaian:
a. Secara Seri
Setelah menyusun R1, R2, dan R3 secara seri pada aplikasi proteus maka diperoleh hasil seperti berikut:
Dik :
R1 = 1 KOhm
R2 = 4 KOhm
R3 = 10 KOhm
Vin = 5 V
Maka pertama sekali kita hitung dulu nilai hambatan totalnya.
Rt = R1+R2+R3
= (1+4+10) KOhm
= 15 KOhm
Kemudian menghitung nilai arus totalnya.
It = Vin/Rt
=5V/15 KOhm
= 5V/15.000 Ohm
= 0,00033 A
= 0,33 mA
Sesuai yang sudah dijelaskan bahwa nilai arus pada setiap komponen yang disusun secara seri adalah sama maka nilai I1=I2=I3=It=0,33 mA
Selanjutnya menghitung nilai tegangan setiap komponen
V1 = I1 xR1
= 0,33 mA x 1 KOhm
= 0,00033 A x 1000 Ohm
= 0,33V
V2 = I2 xR2
= 0,33 mA x 4 KOhm
= 0,00033 A x 4000 Ohm
= 1,32V
V3 = I3 xR3
= 0,33 mA x 10 KOhm
= 0,00033 A x 10000 Ohm
= 3,3V
Maka diperoleh nilai tegangan pada setiap komponen yang disusun secara seri yaitu V1=0,33V, dan V2=1,32V, dan V3=3,3V
b.Secara Paralel
Setelah menyusun R1, R2, dan R3 secara paralel pada aplikasi proteus maka diperoleh hasil seperti berikut:
Dari gambar dapat dilihat bahwa nilai tegangan pada setiap komponen adalah sama yaitu sebesar 5V sedangkan nilai arusnya berbeda beda. Hasil tersebut dapat dibuktikan menggunakan rumus yang sudah dibahas sebelumnya juga.
Dik :
R1 = 1 KOhm
R2 = 4 KOhm
R3 = 10 KOhm
Vin = 5 V
Sesuai sifat dari rangkaian paralel bahwa setiap komponen memiliki nilai yang sama maka nilai V1=V2=V3=Vin-5V
Kemudian mehitung nilai arus pada setiap komponen.
I1 = V1/R1
= 5V/1KOhm
= 5V/1000 Ohm
= 0,005 A
= 5 mA
I2 = V2/R2
= 5V/4KOhm
= 5V/4000 Ohm
= 0,00125 A
= 1,25 mA
I3 = V3/R3
= 5V/10KOhm
= 5V/10000 Ohm
= 0,0005 A
= 0,5 mA
Maka diperoleh nilai arusn pada setiap komponen yang disusun secara paralel yaitu I1=05 mA, dan I2=11,25 mA, dan I3=0,5 mA.
Segitu duluh ya guys pembahasan kali ini. Jika ada pertanyaan silahkan tinggalkan di kolom komentar, Terimakasih :)
Komentar
Posting Komentar